Masih ada yang belum melek MNC ?, rasanya
terlalu sulit bagi siapa saja yang memiliki akses media setidaknya televisi,
jika belum tahu tentang MNC Group. Perusahaan multi bisnis yang didirikan oleh
Harry Tanoesudibyo warga negara indonesia yang masih memiliki garis darah keturunan
etnis cina. Perusahaannya terus mengakar kuat dan semakin besar hampir disegala
bidang industri. Khususnya media masa dan keuangan. Untuk media masa televisi
terdapat MNC TV, Trans 7 dan RCTI serta INEWS TV termasuk media cetak Okezone.com . tidak mau ketinggalan MNC juga
membuat website berbagi video seperti youtube milik raksasa internet google
yakni Metube. Melihat peluang bisnis website layanan tiket online seperti
traveloka ternyata lahir misteraladin.com serta masih banyak lagi industri
digital yang dimiliki. MNC Finance dan MNC Bank yang masuk kategori bank buku
dua dengan nilai kapital diatas satu triliun rupiah. MNC juga melihat ceruk
pasar lainnya yakni MNC SEKURITAS sebagai perusahaan pasar modal yang
mendedikasikan diri sebagai pasar modal untuk segala kalangan. Dengan MNC
Sekuritas para trader muda dan pemula dapat memperoleh pelajaran Cuma-Cuma
untuk melek saham dan ikut dalam perdagangan saham secara nyata. Belakangan MNC
juga membuka sarana pendidikan formal berupa sekolah tinggi elmu ekonomi.
Sementara di sudut yang lain, Big boss MNC juga aktif berpolitik praktis dengan
mendirikan Partai persatuan indonesia (Perindo). Fakta yang sulit dibantah jika
bisnis MNC makin membumi dan menjulang membumbung tinggi.
Berbagai terobosan yang diciptakannya selalu
berbuah kesuksesan besar. Dalam hal kontestasi politik praktis, hampir setiap
kandidat yang dukungnya menuai kemenangan yang gemilang. Harry tanoe adalah
sosok politikus bertangan dingin. Jika disandingkan dengan rekan politiknya
dimasa lalu yang juga sebagai pengusaha raja media yakni metro tv, Surya paloh.
Maka Harry bukanlah tergolong orator yang menggebu-gebu . Harry bukanlah sosok
orator yang penuh dengan slogan-slogan kuat dan mampu membakar semangat massa.
Harry lebih cenderung memilih bersikap kalem dengan membuat terobosan kerja
nyata dibanding hanya membuat retorika.
Karena memang sepertinya Harry Tanoe tidak terlahir dengan kecerdasan ber-retorika.
Cara bertindaknya juga sulit ditebak oleh orang awam. Harry juga bukan sosok
yang memiliki karakter meluap-luap jika berorasi di depan publik. Nada
bicaranya sederhana tetapi lebih membimbing ke arah untuk melakukan tindakan
riil untuk masyarakat. Dia bukan seorang politikus yang gemar tebar pesona atau
blusukan untuk membangun citra kesederhanaan. Seorang harry tanoe tentu
berfikir bagaimana menunjukan bahwa sederhana tidak identik dengan miskin dan blusukan
gaya “ndeso”. Sederhana itu mampu
duduk sama rendah berdiri sama tinggi di mata internasional. Berkendaraan mewah
untuk menunjukan nilai prestisius di mata dunia bahwa indonesia adalah negara
kaya dan makmur. Ketika para politikus membuat janji-janji masa depan , maka
Harry justru berbuat di masa ini. Sepanjang sejarah berdirinya negara ini dan
berapa banyak partai politik rasanya baru partai besutan Harry Tanoe yang
benar-benar turun kemasyarakat secara nyata. Kepribadian ini mungkin yang
membuat banyak pribadi mempercayakan sebagian besar kekayaannya untuk dikelola
di MNC Group.
Bukan tidak mungkin jejaring sosial ala
facebook segera berdiri di indonesia melalui MNC dan bukan tidak mungkin bisnis
internet raksasa sebagai mesin pencari terbesar di dunia ala google juga
berdiri dengan segera dibawah naungan bendera MNC Group. Kekuatannya dalam
melihat peluang-peluang bisnis di multi sektor membuat MNC Group hadir sebagai
raksasa bisnis dan akan melindas para kompetitor-kompetitornya. Bahkan untuk
kota-kota kecil yang baru berkembang MNC Bank dan MNC Finance berikut MNC
Sekuritas terus menancapkan kuku bisnisnya. Hal ini yang membuat hampir semua
orang optimis kecuali mereka yang hadir sebagai politikus ortodok dan paranoid
yang meragukannya.
Bahwa negara sebagai organisasi politik secara
manajemen tentu tidak terlalu berbeda jauh dengan sebuah organisasi badan usaha.
Didalamnya tidak bisa lepas dari bisnis untuk mengasilkan produk, membangun
kekayaan dan mensejahterakan rakyat maupun karyawannya. Politik yang hanya
berlandaskan retorika seperti intrepreneur bisnis yang mempresentasikan bisnis
hebat tetapi tidak berbuat sesuatu yang menghasilkan industri riil. Maka uang
yang ada hanya akan habis dibelanjakan untuk sarapan, makan siang dan makan
malam. Artinya secara imajinatif mereka kaya tetapi faktanya mereka justru
semakin miskin.
Harry Tanoe bahkan secara Cuma-Cuma menurunkan
berbagai bantuan riil ke masyarakat hampir di seluruh daerah. Meskipun pepatah
mengatakan bahwa
“ tidak
ada makan siang gratis dalam politik “, tetapi jika makan siang dari sumber
pendapatan bisnis nyata yang bukan hanya sekedar retorika maka makan siang
tersebut sah-sah saja. Karena ada sumber kekayaan, ada industri, ada bisnis
yang menghasilkan kekayaan untuk dibelanjakan. Bukan sebaliknya. Politik yang
menghabiskan banyak uang tanpa menghasilkan uang kecuali belanja dengan hasil
warisan yang lambat laun pasti habis dan tidak ada sisa untuk diwariskan
kembali.
Post a Comment
Post a Comment