1.
Definisi
·
Konsumsi berlebihan adalah penggunaan barang dan
jasa secara berlebihan dari yang seperlunya.
·
Konsumsi berlebihan adalah pemubaziran dan
segala macam kemewahan yang tidak pada tempatnya.
·
Modal simbolik bentuk fisik yang dinyatakan
dalam berbagai tampilan dangan maksud mendapat sasaran lebih.
·
Modal simbolik adalah upaya menggunakan berbagai
sarana untuk tujuan lebih jauh.
2.
Pembahasan
Konsumsi berlebihan di gunakan
atau di praktekkan oleh para elite mayoritas dibenua Eropa 17-18 an, di tujukan
untuk meningkatkan status sosial, mendapatkan kekusasaan sebagaimana dalam
kutipan dalam Peter Burke (2000:74) :
“Cara lain untuk menaikkan
status sosial di awal Eropa modern adalah dengan meniru hidup kelompok yang
status sosialnya lebih tinggi, dan mengamalkan ‘konsumsi yang berlebihan’”
Konsumsi berlebihan di masa 17-18 an di Eropa menunjukkan sifat dan prilaku
bangsa Eropa terkhususnya para elit atau bangsawan, mereka tidak peduli dengan
laba atau penghemtan, melainkan dengan penghasilan yang stabil untuk mereka
belanjakan kepada barang-barang mewah impor seperti anggur francis, semacam
gaya hidup dengan konsumsi yang berlebihan.
Konsumsi berlebihan di tujukan
untuk , meningkatkan status soaial dan kekuasaan melalui perang harta,
mengalifungsikan kekayaan menjadi betuk yang berbeda baik berupa kedudukan,
kehormatan, kekuasaan. Di jelaskan kembali dan penamaan oleh teori yang di
keluarkan oleh Thorstein Veblen, seorang sosiolog Amerika menyebutkan bahwa
prilaku ekonomikelompok elite, dinamakan oleh veblen sebagai ‘Kelas pencari
kesenangan’ adalah tak rasional dan mubazir, yang di dorong oleh nafsu
’berlomba-lomba’. Aksi buang- buang harta sebenarnya merupakan cara untuk
mengubh modal ekonomis menjadi modal politis, sosial, kultural, atau modal
simbolis, dengan konsep kunci dari konsumsi berlebihan ialah Kebesaran
(Kekayaan menjelma menjadi kekuasaan), kekuasaan sebagai prestasi.
Fungsi
dari konsumsi berlebihan :
1. Menurut
Colin Campabel
Konsumsi berlebihan sebagai
penguatan diri menurut kacamata mereka sendiri.
2. Thorstein
Veblem
Konsumsi berlebihan menjelmanya
kekeyaan menjadi status daan kekuasaan.
3. Dalam
peter burke (2000:)
Konsumsi
berlebihaan merupakan suatu strategi kelompok sosial untuk menunjukkan kelebihan
dari orang lain.
Konsumsi berlebihan di bagi atas 2
penggolongan :
1. Menumpuk
harta untuk diri sendiri
Dengan
rumus : Ekonomi tinggi = Kekuasaan
2. Kedermawanan
kepada masyarakat, orang yang lebih lemah, bawahan yang menghasilkan kesetiaan
(orientasi sosial demi kekuasaan)
Ungkapan
Boas dan Veblem bahwa Kekuatan ekonomi adalah kekuatan yang pertama dan utama
untuk menjauhkan seseorang dari berbagai kebutuhan ekonomi, itulah sebabnya
kekuasaan selalu di tampilkan dalam bentuk penghancuran harta benda.
·
Contoh
A.
Dari
Buku Peter Burke
1. Masyarakat
Kwakiutl (suku Indian Amerika), dengan budaya ‘potlatch’ yaitu budaya
memnghancurkan benda-benda (utamanya selimut dan kuningan) oleh kepala suku
sebagai bukti bahwa kepala suku lebih kaya di bandingkan dengan yang lain, dan
sebagai bentuk penghinaan terhadap saingan yang berada di bawahnya.
2. Prilaku
para pebesar polandia, mereka tidak perduli pada laba dan penghematan,
melainkan penghasilan yang stabil untuk di belanjakan kepada barang mewah
seperti anggur dari fancis.
3. Prilaku elit di Inggris, Polandia, Itaia abad
ke 16-17an.
4. Cerita
sastra tentang picaresque (penjahat
Budiman) spanyol abad ke 16-17 bertumpu pada upaya pahlawan (biasanya seorang
penipu ulung) untuk mengangkat dirinya ke posisi orang terhormat melalui cara
–cara penggunaan simbol status dan pakaian.
5. Seorang
pimpinan perampok di kota Gdanks aba ke-17 memajang motto “agar di
cemburui”(pro invidia) di gerbang rumahnya.
6. Bangsawan
di genoa belanjanya lebih besar dari kebutuhannya, guna menyakiti orang yang
tidak mampu melakukan hal yang sama.
7. Salah
satu anggota keluarga Barkeley, atas kebaikannya yang berlebih-lebihan dengan
mengatakan seseorang telah mengirim seluruh penghasilannya ke istana raja.
B.
Dari
Referensi lain
1. Perkembangan teknologi
yang dibarengi dengan kemajuan alat komunikasi menjadi salah satu jalan
mahasiswa untuk menunjukkan status social ekonominya. Telepon seluler adalah
salah satu alat komunikasi yang menjadi ciri atau simbol dari pengaktualisasian
tersebut. Telepon seluler dapat menandakan di mana status sosial
mahasiswa berada.
3. Penilaian
Konsumsi berlebihan adalah pamer
sedangkan modal simbolik merupakan penampilan yang memiliki maksud terselubung
(status sosial maupun kekuasaan). Konsumsi berlebihan muncul ke permukaan
akibat dari para elite mayoritas dibenua Eropa abad 17-18-an, di tujukan untuk
meningkatkan status sosial, atau mendapatkan kekusasaan dengan strategi mengalihfungsikan
harta.
Konsumsi berlebihan dapat di
bagi 2 :
1. Menumpuk
kekayaan hingga di agungkan
2. Menjadi
dermawan yang tak ikhlas, membagikan harta demi loyalitas bawahan dan
kebanggaan, serta keagungan.
NAMA : PENADI KURNIAWAN
NIM : 17046025
PRODI : PENDIDIKAN SEJARAH
MAKUL : TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
DOSEN : Prof. Dr. Mestika Zed, M.A.
Post a Comment
Post a Comment